Ngeceng Juga Ada Etikanya (Bagian 1)

Breaking News106 Views


loading…

Ahmad Sihabudin. Foto/Istimewa

Ahmad Sihabudin KEGIATAN komunikasi akan selalu mengundang implikasi etis. Bahkan, sejak awal proses komunikasi di mana pun, terikat oleh dan berstandar pada nilai-nilai etis terntentu. Dan nilai-nilai etis tersebut merupakan kristalisasi dari proses interaksi sosiologi sesama manusia dalam konteks dan setting sosio-kultural dan politik tertentu.

Publik sedunia sedang membicarakan “satu kalimat” milik seorang dai kondang Gus M, dan emang jadi terkenal bangeut sekarang. Mungkin maksudnya sang dai kalau istilah orang Betawi itu, adalah ngeceng (ngeledek) tukang jualan minuman atau es yang belum laku terjual. Cuma salah menempatkan dan konteksnya, dalam suatu acara ceramah yang banyak dihadiri jemaah dan para ulama setempat, yang duduk di panggung kehormatan.

Saya tidak akan membahas perihal kejadian tersebut, karena sudah banyak yang mengulasnya secara komprehensif, baik lewat tulisan, opini lisan, acara podcast, acara diskusi, lawakan, nyanyian jenaka di berbagai platform media, YouTube, dan lain-lain, oleh para ahlinya. Ini membuktikan bahwa komunikasi manusia bersifat irreversible, tidak dapat diulang seperti waktu, sedetik pun tidak bisa kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *